Legenda 13 Tengkorak Kristal
Dulu ada sebuah legenda asli dari amerika, Legenda ini menyebutkan bahwa adanya 13 tengkorak manusia yang terbuat dari kristal dan konon tengkorak ini bisa berbicara dan juga bernyanyi. menurut dari legenda tersebut, tengkorak ini memiliki jawban atas sejumlah di dunia ini dan kehidupan di dunia. legenda itu juga mengatakan bahwa suatu hari nanti dimana saat umat manusia mengalami krisis yang besar, maka ke 13 tengkorak itu akan ditemukan kembali dan dikumpulkan sekali lagi untuk memberikan sebuah pengetahuan dan informasi vital yang sangat berguna untuk para umat manusia. itulah kira" gambaran Legendanya.
Dari legenda di atas juga sudah bisa digambarkan bahwa tengkorak ini bukanlah tengkorak biasa, tengkorak yang bisa bernyanyi dan berbicara adalah sesuatu yang tidak masuk akal ditambah ke13 tengkorak ini mengetahui rahasia kehidupan manusia sesuatu yang sangat tidak mungkin. mungkin para pembaca akan berpikir ini adalah sesuatu mitos yang sangat konyol atau para pembaca percaya dengan mitos ini. baiklah setelah tahu legendanya mari kita masuk ke intinya.
13 Tengkorak Kristal
saat pertama kali saya membuat judulnya saya jadi teringat dengan sebuah film yang cukup populer yaitu Indiana Jones : The kingdom of the crystal skull.
seperti yang saya bilang Legenda ini tidak terlalu banyak yang tahu dan mungkin hanya sedikit orang yang tahu bahwa film ini diambil dari sebuah legenda yang mungkin nyata atau memang benar - benar nyata. karena sebenarnya di Amerika telah ditemukan tengkorak manusia dari kristal.
tengkorak kristal pertama kali ditemukan di reruntuhan kota maya dan tersimpan jauh didalam hutan yang sangat lebat. Pada tahun 1924, penjelajah Inggris, Frederick Mitchell-Hedges dan rekan-rekannya sedang berpetualang, berusaha untuk menemukan sisa-sisa kota legenda Atlantis di Belize, Amerika tengah. Suatu hari, ketika mereka sedang berjalan melintasi hutan lebat, mereka menemukan sebuah gundukan bebatuan yang tertutup rumput lebat dan semak-semak. Selebihnya adalah sejarah. Kelompok itu menemukan kota Lubaantun yang telah lama hilang, yang dalam bahasa Maya berarti kota batu yang berjatuhan.
Sepanjang penggalian di situs tersebut, anak angkat Mitchell-Hedges yang bernama Anna mengatakan bahwa ia telah menemukan sebuah tengkorak yang terbuat dari kristal terkubur dibawah altar di salah satu reruntuhan kuil yang berbentuk piramida. Diceritakan bahwa ketika tengkorak tersebut ditemukan, para pekerja Suku Maya segera dipenuhi dengan lompatan sukacita. Mereka segera meletakan tengkorak tersebut diatas sebuah altar, melakukan upacara dan menari mengelilingi tengkorak kristal yang berada di atas sebuah altar. Sepertinya, sebuah kekuatan kuno dan gaib telah kembali kedalam kehidupan orang-orang tersebut. Tengkorak tersebut sepenuhnya terbuat dari kristal transparan. Ukurannya sama persis seperti ukuran tengkorak manusia dan sangat akurat secara anatomi yang ditunjukkan dengan tulang rahang yang terpisah.
Anna Mitchell Hedges meninggal pada tahun 2007 pada usia 100 tahun. wow dia meninggal pada usia 100 tahun sangat jarang manusia zaman sekarang bisa hidup sampai umur 1 abad apakah ini sebuah kebetulan. Ia telah menyimpan tengkorak tersebut seumur hidupnya. Anna percaya bahwa tengkorak tersebut telah memberikan kepadanya kekuatan dan kesehatan hingga ia berumur 100 tahun.
Beberapa orang yang pernah menghabiskan waktu bersama tengkorak itu juga mengaku mengalami beberapa hal yang aneh, seperti terdengarnya suara yang lembut, seperti sebuah senandung keluar dari tengkorak tersebut. itulah yang disebut dengan tengkorak yang bisa bernyanyi Dan terkadang mereka bisa melihat kilasan-kilasan gambar masa lalu dan masa depan tercermin dari tengkorak tersebut seperti meramalkan sebuah kejadian yang sudah terjadi dan yang akan datang.
Yang mengejutkan, Tengkorak kristal Anna Mitchell Hedges, bukanlah satu-satunya tengkorak kristal yang ditemukan. Sejak penemuan itu, beberapa tengkorak yang lain telah ditemukan – seperti yang diramalkan oleh legenda kuno. Saat ini paling tidak ada enam tengkorak lain yang disimpan di museum-museum ternama dunia.
Semua tengkorak tersebut sampai sekarang masih belum diketahui asal-usulnya. Kebanyakan pemiliknya percaya bahwa tengkorak tersebut berasal dari Amerika tengah, apakah itu dari suku Maya, Aztec atau bahkan suku dari masa sebelum suku Maya yaitu suku Atlantis yang misterius.
Perspektif Ilmiah
Dr Jane Walsh adalah seorang spesialis MesoAmerican yang terkenal di dunia dia bekerja untuk Smithsonian Institute. Dan ia adalah pemilik dari salah satu tengkorak kristal. Dr Walsh sama seperti sebagian besar arkeolog yang lain percaya bahwa tengkorak kristal tersebut adalah sebuah tipuan yang cerdas, dan bukan peninggalan bangsa kuno. Ia berteori bahwa tengkorak tersebut kemungkinan dibuat pada abad ke-19 untuk memuaskan permintaan akan barang antik kuno. Namun Dr Walsh juga tidak memiliki satu buktipun untuk mendukung teorinya tersebut.
Dr Walsh berusaha mengadakan penelitian lebih lanjut terhadap tengkorak tersebut untuk mengetahui asal-usul tengkorak itu. Salah satu masalah yang menghambatnya adalah kristal tidak memiliki karbon, karena tengkorak yang tidak memiliki karbon akan mustahil bisa melacak usia tengkorak tersebut dengan metode karbon. Salah satu cara yang tersisa adalah melihat dan memeriksa dengan sangat teliti permukaan kristal dan berusaha menemukan jejak peralatan yang digunakan untuk membuat kristal tersebut.
Apabila ditemukan jejak peralatan tangan, maka kemungkinan tengkorak tersebut memang berasal dari peradaban kuno. Dan jika ditemukan jejak peralatan mekanik, maka kemungkinan usia tengkorak tersebut lebih modern, yang bisa berasal dari zaman Columbus hingga abad ke-20.
Sebelumnya, pada tahun 1970-an Anna Mitchell Hedges juga menyerahkan tengkorak tersebut kepada tim dari Hewlett Packard untuk diteliti. Hewlett Packard ahli dalam bidang komputer dan peralatan elektronik tentu juga ahli dalam bidang kristal.
Apa yang ditemukan oleh tim dari Hewlett Packard sangatlah mengejutkan. Mereka menemukan bahwa bahan dasar kristal tengkorak tersebut sama seperti yang digunakan di industri elektronik sekarang ini, bahan tersebut bernama piezo electric silicon dioxide, yang banyak dipakai karena kemampuannya menyimpan data. Mikroprosesor modern dibuat dari bahan ini.
Dan dengan menggunakan metode polarisasi cahaya, satu lagi penemuan yang mengejutkan terungkap. Tempurung atas kepala tersebut ternyata pernah menempel pada struktur bebatuan kristal yang keras. Mereka sungguh terkejut dengan penemuan ini.
Karena bahan dasar tengkorak ini adalah batu terkeras nomor dua di dunia setelah permata. Belum ada peralatan yang mampu untuk memecah kristal tersebut. Apabila mesin mekanik dipaksa untuk memahat tengkorak itu, maka kristal tersebut pasti akan hancur menjadi pecahan-pecahan kecil. Akhirnya tim Hewlett Packard menyimpulkan bahwa tengkorak tersebut dibuat menggunakan tangan.
Namun kesimpulan ini membawa kepada kesimpulan lain yang lebih mengejutkan. Menurut perhitungan para ilmuwan, apabila tengkorak itu dibuat dengan tangan, maka dibutuhkan waktu yang sangat lama mungkin selama ratusan tahun untuk menyelesaikan satu tengkorak saja.
Mengingat struktur kristal yang luar biasa kerasnya. Hewlett Packard memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk membuat satu tengkorak adalah 300 tahun. Para ilmuwan kemudian menaruh tengkorak tersebut dibawah mikroskop, berusaha untuk mencari tahu alat yang digunakan untuk membuatnya. Dan mereka tidak dapat menemukan satupun jejak peralatan baik kuno maupun modern. Mengenai ini, seorang ilmuwan berkomentar “Tengkorak ini harusnya tidak pernah ada”.
Penelitian ilmiah tidak berhenti disitu. Pada tahun 1996, British Museum bekerja sama dengan Dr Walsh dan Smithsonian meneliti semua tengkorak kristal yang ada dengan membawanya ke British Museum Research Laboratory. Enam tengkorak mulai diperiksa pada bulan April 1996, dan untuk alasan yang tidak diketahui, British Museum tidak pernah mau mempublikasikan hasilnya.
gambar tengkorak diatas adalah gambar 6 tengkorak yang dikumpulkan.
Perspektif suku asli
Bagi ilmuwan, tengkorak tersebut mungkin adalah sebuah misteri yang belum terpecahkan. Namun bagi suku-suku asli di Amerika, tengkorak itu bukanlah lagi sebuah misteri. Dari hasil wawancara dengan para tetua suku asli di Amerika, terungkap sebuah kebijaksanaan kuno. Menurut mereka, Tengkorak tersebut tidak akan dapat dimengerti dengan menempatkannya dibawah mikroskop atau diuji dengan metode ilmiah. Tengkorak tersebut dimaksudkan untuk membawa tantangan fundamental kepada pikiran kita yang rasional dan cara kita memandang dunia ini.
Bagi para shaman atau dukun dari suku-suku di Amerika tengah, tengkorak tersebut adalah sebuah medium atau pintu kepada dimensi roh yang lain sesuatu hal yang mistik. Banyak di antara mereka berkata bahwa tengkorak tersebut membuka pintu kepada dunia paralel yang ada, dimensi lain dari dunia ini. Mereka juga percaya bahwa roh manusia dapat berjalan dan masuk ke dunia itu lewat tengkorak kristal tersebut. Selain itu, tengkorak tersebut juga dapat digunakan untuk menuntun kita kepada level yang lebih tinggi dari kesadaran kita, sesuatu yang sudah lama kita lupakan.
Seorang sesepuh suku Maya bernama Hunbatz Men pernah berkata bahwa tengkorak kristal pernah digunakan di upacara keagamaan di seluruh dunia. Ia percaya bahwa ada tengkorak kristal di situs-situs keagamaan di seluruh dunia, termasuk Stonehenge di Inggris. Menurut Hunbatz Men, sudah saatnya ke-13 tengkorak itu bersatu kembali untuk menyelamatkan umat manusia sekali lagi.
jadi, apakah tengkorak ini dapat merubah kedaan dunia yang sedang krisis ini... itulah misterinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar