Artikel

Senin, 05 Maret 2012

Kembar Mayang; Salah Satu Seni Dekorasi yang Bermakna Filosofi Baik Bagi Kehidupan


Kembar Mayang; Salah Satu Seni Dekorasi yang Bermakna Filosofi Baik Bagi Kehiidupan

Kembar Mayang, biasa kita temui pada acara pernikahan, khitanan, bahkan aqiqah bayi. basanya kita hanya memandang kembar mayang sebelah mata. Kembar mayang merupakan salah satu seni dekorasi tradisional yang sebagian besar bagiannya didominasi oleh janur atau dan kelapa yang masih muda.  Kembar Mayang memiliki arti kiasan yang mengandung harapan harapan dan cita cita masa depan
Asal-usul Kembar Mayang.
embar mayang adalah kehendak dari Sri Kresna pada waktu pernikahan agung antara sembadra, adik Sri Kresna dengan Harjuna dari keluarga Pandawa.

Kembar mayang ini mempunyai arti simbolis :
 - Bentuknya yang seperti gunung memberikan arti bahwa gunung itu tinggi dan besar, maksudnya seorang pria itu harus mempunyai banyak pengetahuan dan pengalaman dan harus sabar.
- Bentuk hiasan seperti keris, artinya supaya pasangan itu berhati-hati dalam hidupnya, pandai dan bijak.
- Bentuk hiasan seperti pecut, mengandung maksud supaya pasangan itu tidak mudah putus asa, harus selalu optimis dan dengan ketetapan hati membina kehidupan yang baik.
- Bentuk hiasan seperti payung, dimaksudkan supaya mereka menjadi pelindung keluarga dan masyarakat.
- Bentuk hiasan seperti belalang, supaya mereka bersemangat, cepat dalam berpikir dan bertindak untuk menyelamatkan keluarga.
- Bentuk hiasan seperti burung, supaya mereka mempunyai motivasi yang tinggi dalam hidupnya.Kesimpulannya, upacara ini melambangkan perjalanan hidup kedua mempelai, bayi, remaja lancar tidak menemui halangan dan rintangan sehingga cepat mencapai kebahagiaan hidup. Selain itu juga melambangkan bahwa seorang pria itu harus mempunyai banyak pengetahuan dan pengalaman serta harus sabar, kedua mempelai juga diharapkan berhati-hati dalam hidupnya, pandai dan bijak, kedua mempelai diharapkan tidak mudah putus asa, harus selalu optimis dan dengan ketetapan hati membina kehidupan yang baik, kedua mempelai diharapkan menjadi pelindung keluarga dan masyarakat, kedua mempelai juga diharapkan bersemangat, cepat dalam berpikir dan bertindak untuk menyelamatkan keluarga, kedua mempelai juga diharapkan mempunyai motivasi tinggi dalam hidupnya, kedua mempelai juga diharapkan selalu mempunyai pikiran yang jernih dan tenang dalam menghadapai berbagai macam masalah, selain itu juga diharapkan mempelai bisa melindungi diri dan terlepas dari godaan makhluk-makhluk jahat.Kembar Mayang adalah sepasang rangkaian hiasan dari beberapa dan, buah dan bunga. Kembanr Mayang dipercaya sebagai bagian dari sebuah ritual, sebuah sarana pada temu pengantin Jawa. Maknanya sebagai perlambang terbentuknya keluarga baru. Bunga mayangnya merupakan bunga pinang yang sedang mekar, berurai indah dan berbau wangi. Sebenarnya kembang ini meniru penyelenggaraan kemeriahan, kesakralan, keagungan dan keindahan acara perkawinan para bangsawan atau penobatan raja. Karena dianggap baik dan penuh makna, maka budaya ini kemudian menjadi keharusan yang bersifat sakral. Mengapa menjadi keharusan? Ini bermula dari legenda lakon Partakrama. Dewi Supraba bersedia dipersunting Dananjaya dengan syarat lengkap sebagai ‘bebana’. Sang Dewi minta ‘kembarmayang khayangan’ berupa ‘Klepu Jayadaru Dewadaru’. Klepu adalah kayu kalpataru. Pohon kalpataru dianggap sebagai pohon kehidupan yang berpengaruh baik terhadap lingkungan. Maka pohon ini sangat didambakan oleh Dewi Supraba


Kembar mayang ditampilkan untuk berbagai tujuan. Misalnya
- untuk acara temu pengantin
- sebagai penangkal bahaya
- penghormatan pelantikan pejabat
- pengargaan kepada seseorang yang telah bertindak sebagai pahlawan. dsb

Kembar mayang yang dipakai untuk temu pengantin berperan sebagai
1. pasren, yakni perhiasan yang ditarh di kiri kanan dekat kursi pengantin
2. wewarah, yakni petunjuk, nasehat mengarungi hidup baru

Sesaji Kembar Mayang

Bahan-baan untuk embuat kembar mayang adalah sebagai berikut:
1.      Batang pisang perlambang tahan hidup, lurus, kuat, mudah menyesaikan diri walau iklim selalu berubah, dahannya selalu berair dingin menandakan tenteram.
2.      Mayang, bunga pinang. perlambang indah dan semerbak wangi
3.      Janur kuning, warna keemasan menandakan kemegahan, bahagia
4.      Daun andong, hijau panjang menjuntai, penuh penghormatan
5.      Daun girang, ceria gembira
6.      Daun beringin, kokoh, mengayomi, memasyarakat, memberi keseukan
7.      Cengkir gading, suci, penuh harapan dan teguh hati
8.      Nanas, indah, nyaman, menawan, segar
9.      Melati, putih bersih dan wangi, kasih suci hingga sanubari
10. Kembang kanthil, selalu ingin dekat, damai, aman dan bahagia
11. Padi dan kapas, kemakmran sandang pangan
12. Tebu wulung, teguh lurus, segar, manis.
13. Beberapa daun lain sebagai lambang keselamatan dan kemuliaan.
14. Daun Janur dan 4 unsur anyaman :keris, belalang, payung dan burung
15. Sepasang kelapa hijau muda + bentuk clorot dari janur
16. Paidon kuningan 2 buah (tempat meludah)
17. Buah nanas muda 2 buah
18. Daun kemuning, nering, alang-alang dan daun croton
19. Bunga melati, kantil dan bunga pudak
20. Bunga Patra Menggala/bunga merak
21. kain sindur ( berwarna merah dan putih )
22. dan bahan-bahan lain
Syarat pembuatan dan kegunaan kembar mayang
Karena hiasan ini bersifat sakral, maka pembuatannya pun harus memenuhi aturan dan meletakkannya pada tempat terhormat. Adapun aturan dan guna kembar mayang sbb:
1. Awal Kembang mayang
- harus memakai bahan pilihan terbaik
- harus dikerjakan dalam waktu tak ada keperluan lain
- sekali membuat harus bisa jadi dan selesai, tidak boleh ditunda atau dilanjutkan jam atau hari lain.
- dikerjakan di ruang yang bersih dan terhormat
- pekerjaan ini diawali dengan doa dan diakhiri dengan doa syukur.

3. Acara ngupadi. Acara ini adalah cara untuk memperoleh bahan-haban kembar mayang. Secara adat, ada tiga pemeran pencari kembar mayang. Mereka adalah:
  •  orang tua pengantin, maknanya memberi bekal hidup
  •   wakil pangupadi yaitu ‘penjaga’ kembar mayang, maknanya sebagai nasehat bahwa sarana ini hanya ‘meminjam’ yang didapat dari perjuangan berat, maka pengantin harus menebusnya dengan selalu berjuang bagi kehidupan rumah tangganya.
  • bidadari-bidadari pengawal kembar mayang, maknanya awal dari kemegahan ini jangan sampai hanya hari itu, tetapi keluarga baru ini harus selalu berjuang agar masa depan mempunyai kehidupan segemerlap ini.
4. Kembar mayang diletakkan tepat pada malam midodareni di depan kiri kanan kursi pengantin (patnen/krobongan/pelaminan), diiringi gending khusus Ilir-ilir.
5. Kembar mayang sebagai pendamping temu dalam upacara panggih. Ada beberapa cara:
o dibiarkan tetap di depan pelaminan
o dibawa masing-masing untuk pendamping pengantin puteri dan putera
o masing-masing kembar masing lalu dipertukarkan
o kembar mayang diangkat untuk mendampingi kedatangan pengantin pria.
6. Pengembalian kembar mayang kepada pemiliknya. Maksudnya, kembar mayang ini maknanya hanya merupakan pinjaman, maka harus dikembalikan kepada pemiliknya, yakni Pencipta Alam. Caranya:
o kembar mayang ditaruh di perempatan jalan
o dilabuh di sungai














Arti dan Makna Kembar Mayang.
            Tiap unsur pada rangkaian kembar mayang memiliki arti tersendiri:
Daun janur melambangkan cahaya, dimaksudkan agar pengantin memilki sinar yang mempesona
Lipatan-lipatan janur :
·        Keris kerisan melambangkan akan terlindungi dari bahaya yang akan datang.
·        Walang walangan melambangkan tidak adanya halangan di kemudian hari.
·        Payung payungan melambangkan Pengayoman atau perlindungan.
·        Burung burungan melambangkan kerukunan agar hidup rukun dan bahagia seperti burung.
 Dalam prosesi pernikahan kedua calon pengantin masing masing menyiapkan kembar mayang yang nantinya akan ditukar pada saat upacara Malam Midodareni.

 Kelengkapan Kembar Mayang umumnya terdiri atas:
  • Daun Janur dan 4 unsur anyaman :keris, belalang, payung dan burung
  • Sepasang kelapa hijau muda + bentuk clorot dari janur
  • Paidon kuningan 2 buah (tempat meludah)
  • Buah nanas muda 2 buah
  • Daun kemuning, nering, alang-alang dan daun croton
  • Bunga melati, kantil dan bunga pudak
  • Bunga Patra Menggala/bunga merak
  • kain sindur ( berwarna merah dan putih ).

Kamis, 24 November 2011

Festival Reyog Nasional XVIII 2011 Ponorogo


Kota ponorogo beberapa hari ini di sibukan dengan kegiatan Grebeg Suro dan Festival Reyog Nasional XVIII.
Dari sekian banyak agenda yang ada, ada satu acara yang sangat di minati masyarakat ponorogo yaitu FRN XVIII atau Festival Reyog Nasional XVIII.

Festival ini adalah agenda rutin tiap tahunnya, tepatnya menjelang 1 Muharam kalender jawa. festival ini diikuti oleh berbagai grup reyog di seluruh indonesia. Tahun ini FRN diikuti oleh 53 peserta dari penjuru tanah air. Sayangnya FRN kali ini tidak semeriah tahun-tahun sebelumnya mulai dari dekorasi, laghting, dan tata panggung tahun ini lebih sederhana dari tahun-tahun sebelumnya. Meski demikian, para masyarakat tak merasa kecewa mereka justru terhibur atas adanya agenda ini. FRN ini dilaksanakan 21-26 November 2011 di panggung utama alon-alon ponorogo.

















dari sekian foto diatas sebetulnya masih banyak lagi foto-foto koleksi saya tentang FRN 2011
Di artikel lainnya saya akan menuliskan tentang kegiatan Kirab Pusaka Bathoro Katong 26 November 2011 nanti.(fir/suite)

Sabtu, 12 November 2011

JADWAL KEGIATAN PERAYAAN GREBEG SURO & FESTIVAL REYOG NASIONAL XVIII TAHUN 2011 KABUPATEN PONOROGO

NEWS ROOM - Kabupaten Ponorogo memiliki gawe besar, terlebih dalam perhitungan kalender jawa, akhir bulan November merupakan bulan Suro. pada Tanggal 27 November 2011, Grebeg suro dan Festifal Reyog Nasional yang ke XVIII 2011, merupakan perhelatan akbar bagi warga Kabupaten Ponorogo yang sudah menjadi agenda Tahunan Kabupaten Ponorogo.
Grebeg Suro memiliki makna penting karena merupakan kegiatan awal dalam menyongsong Tahun Kunjungan Wisata Jawa Timur 2012, Berikut Agenda Kegiatannya :

JADWAL KEGIATAN
PERAYAAN GREBEG SURO & FESTIVAL REYOG NASIONAL XVIII TAHUN 2011 KABUPATEN PONOROGO

No.
HARI/TGL
WAKTU
KEGIATAN
TEMPAT
1.
Rabu 02/11/2011
04.00 - Selesai
Simaan Al’Quraa
Halaman Blkg Rumah Bupati
2.
Rabu 09/11/2011
19.30 – Selesai
Istighozah
Pendopo Agung Kab Ponorogo
3.
Sabtu 12/11/2011
07.00 – Selesai
Tari Masal Si Potro
Aloon-Aloon Kab Ponorogo


08.00 – Selesai
Pembekalan Kakang Senduk
Gedung KORPRI Kab Ponorogo
4.
Minggu 13/11/2011
08.00 – Selesai
Tes Tulis & Wawancara Kakang Senduk
Gedung KORPRI Kab Ponorogo
5.
Senin 14/11/2011
08.00 – Selesai
Uji Talenta Kakang Senduk
Pendopo & Panti PKK Kab Ponorogo
6.
Selasa 15/11/2011
08.00 – Selesai
Festival Kerawitan
Pendopo Agung Kab Ponorogo
7.
Rabu 16/11/2011
08.00 – Selesai
Festival Kerawitan
Pendopo Agung Kab Ponorogo


08.00 – Selesai
City Tour Kakang Senduk
Kota Ponorogo
8.
Kamis 17/11/2011
07.00 – Selesai
Karantina
Pesanggrahan Ngebel
9.
Jum’at 18/11/2011
08.00 – Selesai
Pameran Bonsai
Halaman Gedung Sasana Praja Dan Terminal Lama


08.00 – Selesai
Pameran Industri Kecil dan Produk Unggulan
Gedung Sasana Praja Lantai dasar


08.00 – Selesai
Pameran Adenium
Halaman GOR


08.00 – Selesai
Pameran Lukisan
Gedung Sasana Praja Lantai Dasar


08.00 – Selesai
Pameran Tanaman Hias
Halaman Gedung Sasana Praja


08.00 – Selesai
Pameran Photography
Gedung Sasana Praja Lantai Dasar


19.00 – Selesai
Gran Final Kakang Senduk
Watoe Dakon STAIN Ponorogo
10.
Sabtu 19/11/2011
08.00 – Selesai
Pameran Bonsai
Halaman Gedung Sasana Praja Dan Terminal Lama


08.00 – Selesai
Pameran Industri Kecil dan Produk Unggulan
Gedung Sasana Praja Lantai dasar


08.00 – Selesai
Pameran Adenium
Halaman GOR


08.00 – Selesai
Pameran Lukisan
Gedung Sasana Praja Lantai Dasar


08.00 – Selesai
Pameran Tanaman Hias
Halaman Gedung Sasana Praja


08.00 – Selesai
Pameran Photography
Gedung Sasana Praja Lantai Dasar


09.00 – Selesai
Tehnical Meeting FRN XVIII
Gedung KORPRI Kab Ponorogo


13.00 – Selesai
Lomba Pacuan Kuda
Stadion Bathoro Katong Ponorogo
11.
Minggu 20/11/2011
08.00 – Selesai
Pameran Bonsai
Halaman Gedung Sasana Praja Dan Terminal Lama


08.00 – Selesai
Pameran Industri Kecil dan Produk Unggulan
Gedung Sasana Praja Lantai dasar


08.00 – Selesai
Pameran Adenium
Halaman GOR


08.00 – Selesai
Pameran Lukisan
Gedung Sasana Praja Lantai Dasar


08.00 – Selesai
Pameran Tanaman Hias
Halaman Gedung Sasana Praja


08.00 – Selesai
Pameran Photography
Gedung Sasana Praja Lantai Dasar


13.00 – Selesai
Lomba Pacuan Kuda
Stadion Bathoro Katong Ponorogo










12.
Senen 21/11/2011
08.00 – Selesai
Pembukaan Pameran Pusaka
Pendopo Agung Kab Ponorogo


08.00 – Selesai
Pembukaan Pameran Bonsai
Halaman Gedung Sasana Praja Dan Terminal Lama


08.00 – Selesai
Pembukaan Pameran Industri  Kecil dan Produk Unggulan
Gedung Sasana Praja Lantai dasar


08.00 – Selesai
Pembukaan Pameran Adenium
Halaman GOR


08.00 – Selesai
Pembukaan Pameran Lukisan
Gedung Sasana Praja Lantai Dasar


08.00 – Selesai
Pembukaan Pameran Tanaman Hias
Halaman Gedung Sasana Praja


08.00 – Selesai
Pameran Pariwisata
Aloon-Aloon Kab. Ponorogo


08.00 – Selesai
Pameran Photography
Gedung Sasana Praja Lantai Dasar


19.00 – 22.00
Upacara Pembukaan Grbeg Suro Dan FRN XVIII
Panggung Utama
13.
Selasa 22/11/2011
08.00 – Selesai
Pameran Pusaka
Pendopo Agung Kab Ponorogo


08.00 – Selesai
Pameran Pariwisata
Aloon-Aloon Kab. Ponorogo


08.00 – Selesai
Pameran Bonsai
Halaman Gedung Sasana Praja dan Terminal lama


08.00 – Selesai
Pameran Industri Kecil dan Produk Unggulan
Gedung Sasana Praja Lantai dasar


08.00 – Selesai
Pameran Adenium
Halaman GOR


08.00 – Selesai
Pameran Lukisan
Gedung Sasana Praja Lantai Dasar


08.00 – Selesai
Pameran Tanaman Hias
Halaman Gedung Sasana Praja


08.00 – Selesai
Pameran Photography
Gedung Sasana Praja LantaiDasar


15.00 – 17.00
Festival Reyog Nasional XVIII (1)
Panggung Utama


19.00 – Selesai
Festival Reyog Nasional XVIII (2)
Panggung Utama
14.
Rabu 23/11/2011
08.00 – Selesai
Pameran Pusaka
Pendopo Agung Kab Ponorogo


08.00 – Selesai
Pameran Pariwisata
Aloon-Aloon Kab. Ponorogo


08.00 – Selesai
Pameran Bonsai
Halaman Gedung Sasana Praja


08.00 – Selesai
Pameran Industri Kecil dan Produk Unggulan
Gedung Sasana Praja Lantai dasar


08.00 – Selesai
Pameran Adenium
Halaman GOR


08.00 – Selesai
Pameran Lukisan
Gedung Sasana Praja Lantai Dasar


08.00 – Selesai
Pameran Tanaman Hias
Halaman Gedung Sasana Praja


08.00 – Selesai
Pameran Photography
Gedung Sasana Praja LantaiDasar


15.00 – 17.00
Festival Reyog Nasional XVIII (3)
Panggung Utama


19.00 – Selesai
Festival Reyog Nasional XVIII (4)
Panggung Utama
15.
Kamis 24/11/2011
08.00 – Selesai
Pameran Pusaka
Pendopo Agung Kab Ponorogo


08.00 – Selesai
Pameran Pariwisata
Aloon-Aloon Kab. Ponorogo


08.00 – Selesai
Pameran Bonsai
Halaman Gedung Sasana Praja


08.00 – Selesai
Pameran Industri  Kecil dan Produk Unggulan
Gedung Sasana Praja Lantai dasar


08.00 – Selesai
Pameran Adenium
Halaman GOR


08.00 – Selesai
Pameran Lukisan
Gedung Sasana Praja Lantai Dasar


08.00 – Selesai
Pameran Tanaman Hias
Halaman Gedung Sasana Praja


08.00 – Selesai
Pameran Photography
Gedung Sasana Praja LantaiDasar


08.00 – Selesai
Lomba-Lomba Keagamaan
Aula DEPAG Ponorogo & Masjid Agung


15.00 – 17.00
Festival Reyog Nasional XVIII (5)
Panggung Utama


19.00 – Selesai
Festival Reyog Nasional XVIII (6)
Panggung Utama
16
Jumat 25/11/2011
08.00 – Selesai
Pameran Pusaka
Pendopo Agung Kab Ponorogo


08.00 – Selesai
Pameran Pariwisata
Aloon-Aloon Kab. Ponorogo


08.00 – Selesai
Pameran Bonsai
Halaman Gedung Sasana Praja


08.00 – Selesai
Pameran Industri Kecil dan Produk Unggulan
Gedung Sasana Praja Lantai dasar


08.00 – Selesai
Pameran Adenium
Halaman GOR


08.00 – Selesai
Pameran Lukisan
Gedung Sasana Praja Lantai Dasar


08.00 – Selesai
Pameran Tanaman Hias
Halaman Gedung Sasana Praja


08.00 – Selesai
Pameran Photography
Gedung Sasana Praja LantaiDasar


08.00 – Selesai
Lomba-Lomba Keagamaan
Aula DEPAG Ponorogo & Masjid Agung


15.00 – 17.00
Festival Reyog Nasional XVIII (7)
Panggung Utama


19.00 – Selesai
Festival Reyog Nasional XVIII (8)
Panggung Utama
17.
Sabtu 26/11/2011
07.00 – Selesai
Ziarah Makam Bathoro Katong
Makam Bathoro Katong Ponorogo


08.00 – Selesai
Pameran Pusaka
Pendopo Agung Kab Ponorogo


08.00 – Selesai
Pameran Pariwisata
Aloon-Aloon Kab. Ponorogo


08.00 – Selesai
Pameran Bonsai
Halaman Gedung Sasana Praja


08.00 – Selesai
Pameran Industri Kecil dan Produk Unggulan
Gedung Sasana Praja Lantai dasar


08.00 – Selesai
Pameran Adenium
Halaman GOR


08.00 – Selesai
Pameran Lukisan
Gedung Sasana Praja LantaiDasar


08.00 – Selesai
Pameran Tanaman Hias
Halaman Gedung Sasana Praja


08.00 – Selesai
Pameran Photography
Gedung Sasana Praja LantaiDasar


13.00 – 17.00
Kirab Pusaka Lintas Sejarah Dan Pesona Wisata
Kota Lama Ke Kota Baru


16.00 – Selesai
Tumpeng Purak
Paseban Aloon-Aloon Ponorogo


19.00 – Selesai
Upacara Penutupan FRN XVIII
Panggung Utama


19.00 – Selesai
Hiburan Rakyat Musik Dangdut
  1. Pertigaan Jetis,
  2. Jalan Gajah Mada
  3. Pertigaan Palung
  4. Jln. Suromenggolo


22.00 – Selesai
Ketoprak
Panggung Utama


22.00 – Selesai
Wayang Kulit
Halaman Kantor Kecamatan Ponorogo
18.
Minggu 27/11/2011
09.00 – Selesai
Larung Risalah Do’a
Telaga Ngebel Kab. Ponorogo
19.
25/12/2011 s/d 28/12/2011
09.00 – Selesai
Grebeg Tutup Suran
Petilasan Bantar Angin